KESEPAKATAN KELAS

Ilis Jamilah, M.Pd
CPG Angkatan 2 SMPN 3 Baleendah
Kab. Bandung Profinsi jawa Barat
 

Penerapan dan pelaksanaan kesepakatan kelas sebagai bagian dari penerapan budaya positif di sekolah bisa dijalankan dengan efektif adalah salah satunya keterlibatan secara utuh dari semua murid yang diampu agar kesadaran untuk berbuat lebih baik datang dari dalam diri peserta didik, bukan karena terpaksa. Diharapkan hal ini bisa dilakukan ketika berlangsungnya proses pembelajaran secara tatap muka. Meskipun demikian, ketika berlangsungnya pembelajaran secara daring seperti saat ini setidaknya upaya menghadirkan kesadaran dari dalam diri peserta didik melalui penerapan kesepakatan kelas tetap harus dijalankan.

Kesepakatan kelas tidak hanya soal peraturan di dalam kelas yang harus ditaati murid dan memberi konsekuensi bagi yang melanggarnya. Dalam membuat kesepakatan kelas, dibutuhkan keterlibatan antara guru dengan murid untuk saling menyepakati bagaimana kondisi kelas yang diinginkan. Adanya kesepakatan kelas, akan memandu murid untuk senantiasa komitmen terhadap kesepakatan yang telah disepakati bersama.

Dalam membuat kesepakatan kelas, pastikan semua pihak terlibat didalamnya. Semua murid mengambil perannya masing-masing. Semua murid menggunakan haknya untuk dapat menyampaikan pendapatnya tentang impian terhadap kelasnya serta suasana pembelajaran yang ada didalamnya.

Kesepakatan kelas memuat hal-hal yang dianggap penting. Kesepakatan kelas juga harus dapat dipahami oleh semua pihak. Kesepakatan kelas dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami siswa, megandung kata-kata positif, dibuat secara tertulis sehingga bisa dilihat sewaktu-waktu. Direfleksikan secara berkala oleh guru dan murid.

Kesepakatan kelas bukan hanya tentang mengajak murid menuliskan janji-janji bersama lalu menempelkannya di dinding tapikarena kita melakukan kesepakatan, tetapi lebih dari itu. Kesepakatan kelas berfungsi sebagai media komunikasi untuk mengembalikan peran murid sebagai subjek pendidikan. Selain itu, kesepakatan kelas juga berfungsi sebagai salah satu cara guru dalam melatih tanggung jawab, khususnya tanggung jawab terhadap kesepakatan yang telah dibuat. Walaupun sekarang membuat kesepakatan melalui Daring karena kita ada dalam zona merah jadi murid tidak bisa datang ke sekolah.

Langkah membuat kesepakatan kelas dengan menggunakan zoom meeting dapat dilakukan dengan langkah-langkah:

1.     Guru mengajak murid memikirkan dengan hati-hati tentang keinginannya tentang kelas impian.

2.     Guru meminta murid mengungkapkan apa yang mereka pikirkan dan inginkan tentang kelasnya dalam belajar.

3.     Murid mengungkapkan tentang kelas impian mereka.

4.    Setelah semua berpartisipasi, dengan bantuan salah seorang siswa, hal-hal yang telah ditulis tentang kelas impiannya dibaca satu per satu.

6.     Guru mengajak murid berdiskusi membahas impian-impian tentang kelasnya yang sudah mereka tulis untuk menemukan kesamaan yang mereka miliki. Lalu membuat daftar kesamaan yang telah didiskusikan.

7.     Guru memandu murid menyoroti hal-hal yang dianggap paling penting untuk disepakati bersama.

8.     Guru memastikan semua murid ambil bagian dalam kegiatan ini.

9.     Guru dan murid membaca hasil kesepakatan kelas yang telah disetujui dengan sungguh-sungguh bersama-sama

10. Kesepakatan di simpan dan di share di group WA dan di jadikan sepbagai profil WA group agar diketahui dan diingat oleh murid

11. Kesepakatan Kelas di tempel di dinding kelas ketika bisa pembelajaran tatap muka

Dokumentasi ketika Kesepakatan Kelas di lakukan melalui Zoom meeting:







 





 Poster kesepakatan Kelas yang di tempel di share di WA group dan di jadikan Profil Kelas






 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PGP-2-Kabupaten Bandung-Ilis Jamilah-Aksi Nyata Paket Modul 3.

Koneksi antar materi modul 3.2