Koneksi antar materi modul 3.2
3.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
CPG angkatan 2
Ilis Jamilah, M.Pd
SMPN 3 Baleendah kab. Bandung
Seorang Pemimpin pembelajaran dituntut untuk bisa mengelola sumber daya yang ada di sekolah, pengelola sumber daya sangat penting untuk kelangsungan pembelajaran yang nyaman, harmonis dan juga menyenangkan untuk peserta didik kita, kita harus bisa mengelola atau menggali dan menfaatkan sumber daya yang ada di sekolah kita, sumber daya yang ada di sekolah kita dengan aset yang dimiliki maka kita bisa mengembangkannya dengan baik, untuk itu kita harus bisa mengidentifikasi tentang aset-aset yang dimiliki sekolah untuk bisa mengelolanya dengan baik., ada dua model/ pendekatan dalam pengelolaan aset Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja, dan Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri, pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Pendekatan berbasis aset sangat pening untuk kita kembangkan sehingga kita akan selalu berpikir posiyif kedepan, Implementasi dari pendekatan berbasis aset di sekolah kita adalah kita harus bisa mengidentifikasi dulu apa yang kita miliki masing masing dari 7 modal atau aset sekolah 7 modal tersebut yaitu modal manusia, modal sosial, modal finansial, modal politi, modal Agama dan budaya, modal fisik dan juga modal lingkungan/alam, setelah kita mengidentifikasi 7 modal tersebut kita lanjutkan ke strategi apa yang harus kita lakukan untuk menggali atau memanfaatkannya dengan baik sebagai sumber daya untuk pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan untuk peserta didik, dan yang terakhir kita kerjakan aksi nyatanya dengan baik, berkolaborasi dengan rekan guru-guru yang lain untuk bisa lebih berkembang, kita reflesikan semua kegiatan dan juga evaluasi dengan berkolaborasi dengan rekan guru yang lainnya.
Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu pembelajaran dengan baik, kita bisa mengembangkan bakat-bakat anak yang dimiliki sehingga peserta didik lebih bisa menggali, kreatif dan kritis dan terciptalah peserta didik yang berkualitas, contohnya kolaborasi dalam pembelajaran seperti mengelola sampah yang ada di sekolah kita gali dalam mengelola sampah itu sebagai sumber belajar, dengan sampah kita bisa memnafaatkannya dengan memisahkan sampah organik dan anorganik kemudian yang oraganik di olah jadi kompos, dan yang anorganik di kelola buat anyaman kerajinan dari sampah plastik itu bisa berkolaborasi antara guru IPA dengan Prakarya, untuk pelajran IPS atau ekonomi sampah-sampah itu bisa di perjual belikan dan uangnya untuk meningkatkan pembelajaran lebih baik, dengan uang yang didapat bisa mendanai pembelajaran diluar sekolah misalnya Out bond atau yang lainnya, pelajaran matematika juga ada dipembelajaran tersebut dengan pembukuan atau jual beli, jadi dengan sampah kita bisa membuat atau menggali peserta didik untuk menjadi lebih berkualitas.
Guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran dengan filosifis KHD yang berhamba pada murid nya dengan peran dan prinsip guru penggerak harus bisa mengelola sumber daya yang ada disekolahnya masing masing menggalinya dengan baik, berikan pembelajaran dengan mengelola sumber daya yang dimiliki sekolah bisa menciptakan profil pelajar pancasila, budaya positif yang ada di sekolah sebagai sumber daya dalam pengelolaan aset yang dimiliki sekolah. Dengan bisa mengelola sumber daya yang ada di sekolah kita bisa menciptakan visi dan misi sekolah yang harmonis dan nyaman sesuai kodrat alam dan zaman yang dimiliki sekolah, RPP berdiferensiasi dan KSE yang kita buat juga bisa mampu memberikan pembelajaran yang bermakna dan berhamba pada murid, sehingga kita bisa memberikan keputusan yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran.
Sebelum mengikuti pelatihan ini saya selalu bingung bagaimana cara mengelola sumber daya yang ada di sekolah dengan keterbatasannya, dalam pembelajaran, tetapi setelah mengikuti pelatihan ini dengan modul pengelolaan sumber daya, saya bisa memahami bahwa sebenarnya banyak sekali kelebihan-kelebiahan yang bisa di gali di sekolah sebagai bahan untuk pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan di sekolah kodrat alam bisa kita manfaatkan dengan baik dan efisien.

Komentar
Posting Komentar