PGP-Angk2-Kabupaten Bandung-Ilis Jamilah-1.4-Aksi Nyata

 Aksi Nyata Budaya Positif

Metode Project Based Learning (PJBL)

PGP-Angk2-Kabupaten Bandung-Ilis Jamilah-1.4-Aksi Nyata

1. Latar Belakang

Menurut Ki Hadjar, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Dengan demikian, pendidikan itu sifatnya hakiki bagi manusia sepanjang peradabannya seiring perubahan jaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan batin dan lahir sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu, kemerdekaan menjadi isu kritis dalam Pendidikan karena menyangkut usaha untuk memerdekakan hidup lahir dan hidup batin manusia agar manusia lebih menyadari kewajiban dan haknya sebagai bagian dari masyarakat sehingga tidak tergantung kepada orang lain dan bisa bersandar atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu untuk terwujudnya tujuan pendidikan tersebut diperlukan profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME. kebhinekaan global, bergotong royong, kratif, bernalar positif, dan mandiri. Kita sebagai pendidik harus mengetahui posisi control guru yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak kepada murid semua aspek tersebut harus dimiliki oleh seorang guru terutama calon guru penggerak. 

Pentingnya guru atau sekolah untuk menciptakan budaya positif, untuk menumbuhkan motivasi intrinsik dalam diri murid-muridnya untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur, budaya positif yang harus ditumbuhkan yaitu budaya ajar yang baik (berhamba pada murid), Sebagi seorang guru penggerak yang harus menjadi agen perubahan dalam pembelajaran di sekolah tertantang membuat suatu perubahan budaya positif di sekolah, berbagai macam masalah yang di hadapi di sekolah baik dalam pembelajaran, situasi lingkungan belajar sekolah, kolaborasi dengan rekan sejawat dan bebarapa hal yang membuat ketidaknyamana di sekolah maka saya ambil sesuatu yang positifnya atau kelebihan dari berbagai hal yang membuat tantangan saya dalam aksi nyata.

PANDEMI covid-19 terus berkepanjangan hingga saat ini menyebabkan lumpuhnya aktivitas pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan hingga saat ini menunjukkan adanya minat siswa menurun terhadap pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh hanya sekedar mengerjakan tugas dan menyerahkan tugas tersebut. Apalagi tidak pernah bertatap muka dengan gurunya. Pada akhirnya tugas-tugas banyak yang menumpuk dan terbengkalai. Pembelajaran yang searah membuat pembelajaran tidak menarik dan seringkali membosankan. Metode yang dibuat guru hanya metode luar jaringan (luring) melalui grup WA dan Google Classroom saja.

Keadaan ini membuat guru sebagai penggerak roda pendidikan harus berinovasi dan membuat budaya positif yang bisa memecahkan masalah pembelajaran yang menarik dan di rasakan oleh siswa dalam melakukan aktifitas. Banyak masalah yang ditemui siswa di rumah. Masalah ini harus ditindaklanjuti dengan mengintegrasikan pembelajaran. Metode Project Based Learning merupakan solusi untuk mengatasi kebosanan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru. Menurut Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.

2. Deskripsi Aksi Nyata

Sebagai langkah awal untuk penerapan budaya positif dengan Project Based Learning, bisa dimulai dengan membuat kesepakatan kelas. Dalam pelaksanaanya, kesepakatan kelas ini harus melibatkan semua siswa. Penerapan kesepakatan kelas sebenarnya bukanlah hal yang baru. Membuat kesepakatan kelas selalu dilakukan pada awal semester di kelas perwalian. Namun, selama ini dalam penerapannya memang tidak melibatkan siswa secara awal. Biasanya, pada awal semester, hanya menyampaikan aturan-aturan dan hal-hal yang harus dilakukan oleh peserta didik. Selanjutnya, siswa diminta mengikuti aturan tersebut. Jika tidak, ada konsekuensi berupa hukuman yang akan diberikan.

Adapun langkah-langkah Project Based Learning yang diterapkan di SMPN 3 Baleendah Kabupaten Bandung, pertama guru membuka pelajaran dengan zoom meeting suatu pertanyaan menantang. kedua guru dan siswa merencanakan proyek yang akan dilakukan untuk mengatasi persoalan, selanjutnya guru bersama siswa menyusun jadwal aktivitas kesepakatan waktu proyek berlangsung. Langkah keempat guru mengawasi jalannya proyek dengan memberikan pertanyaan di grup WA atau CR. Langkah kelima guru melakukan penilaian penilaian terhadap produk yang dihasilkan setelah siswa mengirimkan tugas project nya di WA atau CR. Dan terakhir guru melakukan refleksi dan evaluasi proses dan hasil proyek tersebut dengan menggunakan zoom meeting.

3. Hasil Aksi Nyata

Pada pembelajaran Project Based Learning, siswa cenderung aktif dalam berkarya, dan mampu menyelesaikan tugas proyek yang harus dikerjakan. Walaupun tidak semua siswa mengerjakan dengan baik, namun sebagai guru perlu memberikan penghargaan kepada hasil kerja siswa. Keunggulan penerapan model project based learning yaitu: meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar rmendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu dihargai; meningkatkan kemampuan pemecahan masalah; membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks; meningkatkan kolaborasi; mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi; meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber; memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas; menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang berkembang sesuai dunia nyata; melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata; membuat suasana belajar rmenjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran” Melalui penjelasan di atas, untuk mengurangi kebosanan makan ada baiknya kita menggunakan metode Problem Based Learning. Terbukti problem based learning membuat siswa yang bosan menjadi tertantang untuk melakukan proyek.

4. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan

Pada masa pandemi memang tidak bisa dipungkiri turut berdampak dalam proses pelaksanaan dan penerapan Project Based Learning sebagai bagian dari budaya positif di sekolah. Ketika proses pembelajaran Project Based Learning dengan daring seperti yang dijalani saat ini, ada beberapa siswa yang tidak bisa mengikuti langkah dalam penerapan Project Based Learning karena terkendala dengan HP dan kuota dalam melakukan Daring sehingga melakukan luring dengan diberikan LKnya yang langsung dibawa oleh orang tua/wali siswa ke sekolah. Tapi sebagian siwa banyak yang melaksanakan dengan baik walau mungkin ada yang terkendala pemahaman tapi bisa diatasi dengan diskusi di WA group.

5. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang

Perbaikan di masa depan akan budaya positif dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode project based learning adalah semoga ada solusi bagi siswa yang tidak bisa pembelajaran daring sehingga bisa mengikuti pembelajaran dengan  baik, kelapa sekolah dan sebagai penanggung jawab bisa memberikan dorongan dan  solusi untuk penerapan metode project based learning yang dilakukan juga mendukung akan budaya positif  yang saya lakukan dengan sarana prasarana yang sebagai penunjang pembelajaran untuk siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring, rekan kerja ikut berkolaborasi dalam pembelajaran Project Based learning yang sangat menunjang untuk menjadi budaya positif yang bisa di terapkan di sekolah

6. Dokumentasi proses Budaya Positif metode Project Based Learning

A. Melakukan persiapan kesepakatan kelas dan juga sosialisasi pembelajaran Budaya Positif metode Project Based Learning
















B.  Sosialisasi Budaya Positif Metode Project Based Learning ke rekan sejawat dan juga di Rapat Dinas














Komentar

Postingan populer dari blog ini

PGP-2-Kabupaten Bandung-Ilis Jamilah-Aksi Nyata Paket Modul 3.

Koneksi antar materi modul 3.2