2.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1

 

2.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1

CPG Angkatan 2

Ilis Jamilah, M.Pd

SMPN 3 Baleendah Kab. Bandung

 

Setelah mempelajari, berdiskusi kelompok, tanya jawab dengan Fasilitatos, dan juga pemaparan dari Instruktur maka saya bisa menyimpulkan bagaimana pembelajaran Berdiferensiasi itu sebagai berikut:

1. Apa itu Pembelajaran Berdiferansiasi?

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid, dengan memetakan dulu kebutuhan belajar murid dengan 3 aspek yaitu Minat murid, Kesiapan Belajar murid dan Profil Belajar Murid dan juga dengan 3 strategi yang harus diterapkan yaitu konten, proses dan produk juga tidak lupa strategi dengan lingkuingan belajarnya yang nyaman dan mendukung belajar.

2. Bagaimana Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas?

Pemetaan kebutuhan murid yang harus kita lakukan dulu bagaimana minat murid yang harus kita ketahui agar murid kita semangat dalam belajar dan bisa menyalurkan dengan sesuai keinginan dan minatnya, Kesiapan belajar murid yaitu bagaimana murid apakah sudah siap dengan materi yang akan dipelajari yang berhubungan dengan materi yang sudah didapat sebelumnya, dan juga profil belajar murid dimana kita harus mengetahui konten apa yang murid sukai, Audio, visual atau kinestetik dean juga dengan 3 strategi yaitu konten, proses dan produk juga lingkungan belajar mereka sebagai awal kita melangkahkemudian membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran dan juga aksi nyatanya.

3. Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal?

Dengan pembelajaran berdiferensiasi kita memberikan inovasi pembelajaran yang terbaik, ternyaman kepada murid sesuai dengan kebutuhan, minat murid sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, kita berikan semua kebutuhan dan minat mereka dengan tidak terlepas dari kurikulum yang sudah ada,  pembelajarn berdiferensiasi sangat berhubungan dengan filosofis KHD yaitu berhamba pada murid memberikan pembelajaran yang terbaik untuk murid sesuai minatnya, sehingga pembelajaran berdiferensiasi ini bisa merupakan budaya positif dalam pembelajarannya yang berragam sesuai dengan kebutuhan belajar murid dan profil belajar murid maka akan terwujudlah profil pelajar pancasila sebagai tujuan kita sebenarnya dalam belajar.

4. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak. 

Sangat berkaitan sekali mulai dari modul 1 yaitu tentang Filosofis KHD yang berhamba pada murid, sebagai pemimpin pembelajar yang harus bisa berinovasi dalam pembelajaran, berkolaborasi, mandiri dan kreatif, kritis yang terdapat dalam peran dan prinsip guru penggerak yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, dengan pembelajaran berdiferensiasi sebagai model yang harus kita kembangkan sebagai guru penggerak untuk memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenagkan bagi murid sesuai dengan visi guru penggerak yang saya inginkan yaitu murid senang dan bahagia dalam belajar, dan menjadi budaya positif dalam pembelajarn juga.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PGP-2-Kabupaten Bandung-Ilis Jamilah-Aksi Nyata Paket Modul 3.

Gambar
  3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid PROGRAM MATH IS FUN Ilis Jamilah, M.Pd CGP Angk 2 SMPN 3 Baleendah Kab. Bandung A.  Peristiwa (Fact) 1.  Latar Belakang Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sebagian peserta didik takut atau kurang disenangi karena dengan materi pelajaran yang selalu berhitung dan juga guru-gurunya terkadang terlihat serius dan juga menyeramkan menurut mereka dengan ketegasannya, tapi sebagian peserta didik juga masih ada yang antusias dan juga semangat dalam pembelajaran yang rata-rata mereka karena sudah punya kemampuan dalam berhitung dan analisis. Berdasarkan pengalaman dilapangan yang telah saya lakukan dengan melihat bahwa banyak sekali faktor yang menyebabkan peserta didik sulit atau bahkan tidak menyenangi pealajran matematika sehingga terjadilah kesenjangan kemampuan bahkan hasil belajar peserta didik karena faktor tadi matematika itu sulit dan susah untuk dipahami karena banyak faktor yang mereka had...
Baca selengkapnya
Gambar
  KESEPAKATAN KELAS Ilis Jamilah, M.Pd CPG Angkatan 2 SMPN 3 Baleendah Kab. Bandung Profinsi jawa Barat   P enerapan dan pelaksanaan kesepakatan kelas sebagai bagian dari penerapan budaya positif di sekolah bisa dijalankan dengan efektif adalah salah satunya keterlibatan secara utuh dari semua murid yang diampu agar kesadaran untuk berbuat lebih baik datang dari dalam diri peserta didik, bukan karena terpaksa. Diharapkan hal ini bisa dilakukan ketika berlangsungnya proses pembelajaran secara tatap muka. Meskipun demikian, ketika berlangsungnya pembelajaran secara daring seperti saat ini setidaknya upaya menghadirkan kesadaran dari dalam diri peserta didik melalui penerapan kesepakatan kelas tetap harus dijalankan. Kesepakatan kelas tidak hanya soal peraturan di dalam kelas yang harus ditaati murid dan memberi konsekuensi bagi yang melanggarnya. Dalam membuat kesepakatan kelas, dibutuhkan keterlibatan antara guru dengan murid untuk saling menyepakati bagaimana kondisi kelas yan...
Baca selengkapnya

Koneksi antar materi modul 3.2

Gambar
  3.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya CPG angkatan 2 I lis Jamilah, M.Pd SMPN  3 Baleendah kab. Bandung Seorang Pemimpin pembelajaran dituntut untuk bisa mengelola sumber daya yang ada di sekolah, pengelola sumber daya sangat penting untuk kelangsungan pembelajaran yang nyaman, harmonis dan juga menyenangkan untuk peserta didik kita, kita harus bisa mengelola atau menggali dan menfaatkan sumber daya yang ada di sekolah kita, sumber daya yang ada di sekolah kita dengan aset yang dimiliki maka kita bisa mengembangkannya dengan baik, untuk itu kita harus bisa mengidentifikasi tentang aset-aset yang dimiliki sekolah untuk bisa mengelolanya dengan baik.,   ada dua model/ pendekatan dalam pengelolaan aset Pendekatan berbasis kekurangan/masalah ( Deficit-Based Thinking )  akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja , dan Pendekatan  berbasis aset ( Asset-Based Thinking)  ad...
Baca selengkapnya